Gelar Gr untuk Guru Profesional

Tentunya masih banyak yang belum mengetahui apa itu gelar profesional (Gr), bagaimana cara mendapatkannya, dan bagaimana penulisan titel yang benar. Bahkan termasuk dikalangan guru sendiri.

Gelar "Gr" diberikan kepada guru yang telah lulus program Pendidikan Profesi Guru (PPG), yaitu sebuah program yang dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dimana sampai saat ini dari 427 LPTK yang ada di Indonesia hanya 14 LPTK saja yang berikan wewenang untuk menjalankan program ini.. Lama program ini dihitung berdasarkan beban belajar sesuai dengan pendidikan yang diajar oleh pesrta PPG, yang pada akhirnya LPTK ini berwenang untuk menerbitkan sertifikasi profesi guru.

secara rinci beban belajar tersebut adalah:

• Untuk calon guru TK/Sederajat beban belajar berkisar 18 – 20 SKS bagi lulusan S1 PGTK atau PGPAUD. adapun beban belajar untuk peserta PPG dengan ijazah selain S1/D-IV Kependidikan PGTK atau PGPAUD sejumlah 36 – 40 SKS.
• Untuk  calon guru SD/sederajat beban belajar sejumlah 18 – 20 sks dengan ijazah S1 PGSD. Adapun beban belajar untuk peserta PPG dengan ijazah S1/D-IV Kependidikan selain PGSD, naik sejumlah 36 – 40 SKS.
• Untuk calon guru jenjang SMP/sederajat atau SMA/sederajat beban belajar sejumlah 40 SKS dengan ijazah baik yang berijazah S1/D-IV Kependidikan maupun S1/D-IV nonkependidikan.

Lalu bagaimana penulisan titel "Gr"?

Gelar profesi diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang terkait. Diantara gelar profesi yang berlaku di negara kita adalah ; Akuntan (Ak), Apoteker (Apt), Dokter (dr) , Dokter Gigi (drg) Dokter Hewan (drh). Perawat (Ners), Psikolog (Psi) dan Fisioterapi (Physio). Sesuai dengan Permendikbud No 87 tahun 2013 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG) Kemendikbud Pasal 14: "Sebutan profesional lulusan program PPG adalah guru yang penggunaan dalam bentuk singkatan Gr ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang bersangkutan".

Penulisan gelar profesi juga sudah diatur dalam KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 036/U/1993 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI pada Bab V JENIS SEBUTAN PROFESI Pasal 13: (1) Seorang Sarjana yang telah menyelesaikan program pendidikan keahlian untuk profesi tertentu,berhak menggunakan sebutan profesi; (2) Jenis sebutan profesi adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran III; (3) Jenis sebutan profesi dan bidang keahlian yang belum tercantum pada lampiran III akan diterapkan oleh Direktur Jenderal dengan memperhatikan usul dan pertimbangan prganisasi profesi yang diakui Pemerintah; (4) Penggunaan sebutan profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) ditempatkan setelah gelar akademik Sarjana. Contoh: Dzulfadhli, S.Pd., Gr..

Selamat kepada rekan-rekan yang telah lulus PPG, semoga menjadi Guru Profesional.

Halaman selanjutnya..

1 2 3